English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

KARANGAN DALAM BAHASA INDONESIA



PEMBAHASAN
A.      KARANGAN BAHASA INDONESIA
Mengarang merupakan kegiatan yang melatih kita berpikir sistematis. Karangan deskripsi merupakan salah satu jenis karangan yang sering dipelajari siswa melalui mata pelajaran bahasa Indonesia. Jenis karangan bahasa Indonesia tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Kata deskripsi berasal dari kata bahasa latin describe yang berarti menulis tentang sesuatu atau membeberkan suatu hal. Kata deskripsi juga dapat berasal dari bahasa Inggris description yang berarti melukiskan dengan bahasa. Jadi deskripsi adalah suatu tulisan atau karangan yang bertujuan menggambarkan atau melukiskan pengalaman, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pencecapan situasi atau masalah.
Penginderaan terhadap suatu peristiwa akan melahirkan suatu gambaran mengenai peristiwa itu seperti yang dilihat, diraba, didengar, dicium, atau dirasa. Demikian pula penginderaan terhadap suatu keadaan, situasi, atau masalah akan melahirkan gambaran atau lukisan yang bertumpu pada penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, atau pengecapan.
Dalam suatu karangan deskripsi, pengarang berusaha memindahkan kesan-kesan, hasil pengamatan, dan perasaannya terhadap pembaca dengan menyampaikan sifat dan semua perincian yang dapat ditemukan pada suatu objek. Oleh karena itu, penulis harus dapat memilih kata-kata yang tepat untuk menggambarkan objek yang sebenarnya sehingga melahirkan imajinasi yang hidup.
Berdasarkan penggambaran objeknya, deskripsi terbagi atas deskripsi ekspositoris dan deskripsi sugestif atau impresionistik. Deskripsi ekspositoris adalah deskripsi yang menitikberatkan pada penggambaran objek yang dapat memberikan informasi kepada pembaca tanpa ada niat untuk menggugah imajinasi pembaca.
Adapun deskripsi sugestif atau impresionistik adalah deskripsi yang menitikberatkan pada penggambaran objek yang dapat menggugah daya khayal pembaca sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang disuguhkan pengarang.
Ada beberapa metode atau teknik yang dapat dipergunakan untuk mengembangan karangan deskripsi, yaitu:
1.       Menyusun Objek Sampai yang Sekecil-Kecilnya
Dalam teknik ini, detail dari objek harus disusun sedemikian rupa sehingga gambarannya menjadi jelas dan terinci. Hal ini dapat membantu pembaca dalam mengikuti deskripsi objek.
2.       Melalui Berbagai Pendekatan
a.       Pendekatan realistis
Pendekatan realistis berusaha agar pendeskripsian suatu objek dilakukan seobjektif mungkin. Pendekatan ini dapat digambarkan dengan kerja sebuah kamera yang mengambil suatu objek sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kamera tidak memberikan penilaian mana yang penting, tetapi apa saja yang berada di depan lensa, seluruhnya direkam gambar.
b)      Pendekatan impresionistis
Pendekatan ini berusaha menggambarkan sesuatu secara subjektif. Pendekatan ini dimaksudkan agar setiap penulis bebas dalam memberi pandangan atau interpretasi terhadap bagian-bagian yang dilihat, dirasakan, atau dinikmatinya. Hal ini dapat diumpamakan dengan pembuatan gambar yang dikerjakan oleh pelukis.
Objek yang dilukis oleh seorang pelukis, hasilnya adalah lukisan objek yang bersifat subjektif. Jika hasil pemotretan persis sama dengan objek yang sebenarnya, maka hasil pelukisan tidak persis sama dengan keadaan yang sebenarnya karena lukisan itu telah dikenai subjektivitas si pelakunya.
c)       Pendekatan menurut sikap pengarang
Dalam hal ini pengarang dapat mengambil sikap masa bodoh, bersungguh-sungguh, cermat, seenaknya, atau sikap ironis. Semua sikap itu bertalian erat dengan tujuan yang akan dicapai pengarang. Dengan mengungkapkan sikapnya, pengarang ingin mengungkapkan bahwa objek yang digambar-kannya diwarnai oleh reaksi pengarang terhadap objek itu. Dengan pendekatan ini, pengarang ingin menyampaikan sesuatu yang juga dirasakan oleh pembaca.
3.       Melalui Pilihan Kata
Deskripsi menghendaki adanya diksi yang tepat. Diksi ini berhubungan dengan tujuan pengarang. Seorang pengarang yang ingin menggambarkan suasana hati seseorang tentu akan memilih kata yang tepat yang secara akurat dapat mewakili ungkapan suasana hati itu. Pengarang lain yang ingin menggambarkan objek berdasarkan pendekatan objektif tentu akan memilih kata yang mendukung objektivitas.
Untuk pengungkapan sugestif atau subjektif akan menggunakan kata-kata yang memiliki makna konotatif atau makna figuratif. Sedangkan untuk pengungkapan yang bersifat objektif digunakan kata-kata yang memiliki makna denotatif.
4.       Penggambaran atau Pelukisan Suatu Tempat
Tempat merupakan arena berlangsungnya peristiwa atau kisah. Deskripsi terasa lengkap jika disertai gambaran tempat. Dalam melukiskan tempat, tentulah pengarang memilih tempat yang akan digambarkannya itu sesuai dengan suasana hatinya. Sehubungan dengan hal itu tentulah ia akan memilih bagian yang relevan untuk digambarkan.
Pengarang tidak mungkin menggambarkan semua suasana hati dan semua hal dalam tulisannya. Dalam menggambarkan hal atau sesuatu yang relevan itu diperlukan urutan penyajian yang sesuai dengan suasana dan hal-hal yang relevan itu.
5.       Penggambaran atau Pelukisan Manusia
Dalam teknik ini yang digambarkan adalah fisik, milik, tindakan, perasaan, dan watak. Cara penggambarannya dapat dilakukan melalui deskripsi perbuatan, deskripsi fisik, suasana nyata, dialog, reaksi tokoh-tokoh lain, dan pendekatan psikologis.
Deskripsi lebih banyak digunakan dalam tulisan yang berisi human interest, feature (laporan perjalanan), dan karya sastra. Deskripsi sangat efektif untuk menarik perhatian pembaca karena dapat menyentuh imajinasi sehingga pembaca dapat membayangkan apa yang dideskripsikan
B.      CONTOH KARANGAN BAHASA INDONESIA
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tertidur. Serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan kehalaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan terlihat sawah-sawah milik para petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makanan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesa ku rata-rata penduduknya berprofesi sebagai petani.
Pagi ini terlihat sangat sibuk, dijalan-jalan terlihat ibu-ibu yang tengah berjalan menuju pasar untuk berjualan sayuran. Tetangga ku seorang peternak bebek juga tidak kalah sibuknya dengan orang-orang. Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebek-bebeknya kerawa dekat sawah untuk mencari makanan, bebek-bebek yang pintar mereka berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur.
Dihalaman rumah kakek ku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang sedang berbuah sangat lebat, disamping kiri pohon mangga terdapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. Sungguh pemandangan yang indah desa yang sangat asri dan damai ini adalah desa tempat tinggal kakek ku serta tempat kelahiran ku. Desa yang bernama Nambahdadi ini adalah tempat yang paling sering aku kunjungi saat liburan. Selain bias bertemu kakek dan nenek aku juga bias melihat pemandangan yang indah nan damai.

0 comments :

Post a Comment

Popular Post