PEMBAHASAN
A.
KARANGAN
BAHASA INDONESIA
Mengarang merupakan kegiatan yang melatih kita
berpikir sistematis. Karangan deskripsi merupakan salah satu jenis karangan
yang sering dipelajari siswa melalui mata pelajaran bahasa Indonesia. Jenis
karangan bahasa Indonesia tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Kata deskripsi berasal dari kata bahasa latin
describe yang berarti menulis tentang sesuatu atau membeberkan suatu hal. Kata
deskripsi juga dapat berasal dari bahasa Inggris description yang berarti
melukiskan dengan bahasa. Jadi deskripsi adalah suatu tulisan atau karangan
yang bertujuan menggambarkan atau melukiskan pengalaman, pendengaran, perabaan,
penciuman, dan pencecapan situasi atau masalah.
Penginderaan terhadap suatu peristiwa akan melahirkan
suatu gambaran mengenai peristiwa itu seperti yang dilihat, diraba, didengar,
dicium, atau dirasa. Demikian pula penginderaan terhadap suatu keadaan,
situasi, atau masalah akan melahirkan gambaran atau lukisan yang bertumpu pada
penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, atau pengecapan.
Dalam suatu karangan deskripsi, pengarang berusaha
memindahkan kesan-kesan, hasil pengamatan, dan perasaannya terhadap pembaca
dengan menyampaikan sifat dan semua perincian yang dapat ditemukan pada suatu
objek. Oleh karena itu, penulis harus dapat memilih kata-kata yang tepat untuk
menggambarkan objek yang sebenarnya sehingga melahirkan imajinasi yang hidup.
Berdasarkan penggambaran objeknya, deskripsi terbagi
atas deskripsi ekspositoris dan deskripsi sugestif atau impresionistik.
Deskripsi ekspositoris adalah deskripsi yang menitikberatkan pada penggambaran
objek yang dapat memberikan informasi kepada pembaca tanpa ada niat untuk
menggugah imajinasi pembaca.
Adapun deskripsi sugestif atau impresionistik adalah
deskripsi yang menitikberatkan pada penggambaran objek yang dapat menggugah
daya khayal pembaca sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang
disuguhkan pengarang.
Ada beberapa metode atau teknik yang dapat
dipergunakan untuk mengembangan karangan deskripsi, yaitu:
1.
Menyusun Objek
Sampai yang Sekecil-Kecilnya
Dalam teknik ini, detail dari objek harus disusun
sedemikian rupa sehingga gambarannya menjadi jelas dan terinci. Hal ini dapat
membantu pembaca dalam mengikuti deskripsi objek.
2.
Melalui Berbagai Pendekatan
a. Pendekatan realistis
Pendekatan realistis berusaha agar pendeskripsian
suatu objek dilakukan seobjektif mungkin. Pendekatan ini dapat digambarkan
dengan kerja sebuah kamera yang mengambil suatu objek sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya. Kamera tidak memberikan penilaian mana yang penting, tetapi
apa saja yang berada di depan lensa, seluruhnya direkam gambar.
b) Pendekatan impresionistis
Pendekatan ini berusaha menggambarkan sesuatu secara
subjektif. Pendekatan ini dimaksudkan agar setiap penulis bebas dalam memberi
pandangan atau interpretasi terhadap bagian-bagian yang dilihat, dirasakan,
atau dinikmatinya. Hal ini dapat diumpamakan dengan pembuatan gambar yang
dikerjakan oleh pelukis.
Objek yang dilukis oleh seorang pelukis, hasilnya
adalah lukisan objek yang bersifat subjektif. Jika hasil pemotretan persis sama
dengan objek yang sebenarnya, maka hasil pelukisan tidak persis sama dengan
keadaan yang sebenarnya karena lukisan itu telah dikenai subjektivitas si
pelakunya.
c) Pendekatan menurut sikap pengarang
Dalam hal ini pengarang dapat mengambil sikap masa
bodoh, bersungguh-sungguh, cermat, seenaknya, atau sikap ironis. Semua sikap
itu bertalian erat dengan tujuan yang akan dicapai pengarang. Dengan
mengungkapkan sikapnya, pengarang ingin mengungkapkan bahwa objek yang
digambar-kannya diwarnai oleh reaksi pengarang terhadap objek itu. Dengan
pendekatan ini, pengarang ingin menyampaikan sesuatu yang juga dirasakan oleh
pembaca.
3.
Melalui Pilihan Kata
Deskripsi menghendaki adanya diksi yang tepat. Diksi ini
berhubungan dengan tujuan pengarang. Seorang pengarang yang ingin menggambarkan
suasana hati seseorang tentu akan memilih kata yang tepat yang secara akurat
dapat mewakili ungkapan suasana hati itu. Pengarang lain yang ingin
menggambarkan objek berdasarkan pendekatan objektif tentu akan memilih kata
yang mendukung objektivitas.
Untuk pengungkapan sugestif atau subjektif akan
menggunakan kata-kata yang memiliki makna konotatif atau makna figuratif.
Sedangkan untuk pengungkapan yang bersifat objektif digunakan kata-kata yang
memiliki makna denotatif.
4.
Penggambaran atau
Pelukisan Suatu Tempat
Tempat merupakan arena berlangsungnya peristiwa atau
kisah. Deskripsi terasa lengkap jika disertai gambaran tempat. Dalam melukiskan
tempat, tentulah pengarang memilih tempat yang akan digambarkannya itu sesuai
dengan suasana hatinya. Sehubungan dengan hal itu tentulah ia akan memilih
bagian yang relevan untuk digambarkan.
Pengarang tidak mungkin menggambarkan semua suasana
hati dan semua hal dalam tulisannya. Dalam menggambarkan hal atau sesuatu yang
relevan itu diperlukan urutan penyajian yang sesuai dengan suasana dan hal-hal
yang relevan itu.
5.
Penggambaran atau
Pelukisan Manusia
Dalam teknik ini yang digambarkan adalah fisik,
milik, tindakan, perasaan, dan watak. Cara penggambarannya dapat dilakukan
melalui deskripsi perbuatan, deskripsi fisik, suasana nyata, dialog, reaksi
tokoh-tokoh lain, dan pendekatan psikologis.
Deskripsi lebih banyak digunakan dalam tulisan yang
berisi human interest, feature (laporan perjalanan), dan karya sastra.
Deskripsi sangat efektif untuk menarik perhatian pembaca karena dapat menyentuh
imajinasi sehingga pembaca dapat membayangkan apa yang dideskripsikan
B.
CONTOH KARANGAN
BAHASA INDONESIA
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi
dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan
orang-orang yang masih tertidur. Serta dapat ku lihat burung-burung yang
berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya
menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan kehalaman
depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari
kejauhan terlihat sawah-sawah milik para petani yang ditanami padi masih
berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula
terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami
tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makanan binatang
peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesa ku rata-rata
penduduknya berprofesi sebagai petani.
Pagi ini terlihat sangat sibuk,
dijalan-jalan terlihat ibu-ibu yang tengah berjalan menuju pasar untuk
berjualan sayuran. Tetangga ku seorang peternak bebek juga tidak kalah sibuknya
dengan orang-orang. Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebek-bebeknya
kerawa dekat sawah untuk mencari makanan, bebek-bebek yang pintar mereka
berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik
dilihat ketika kita bangun tidur.
Dihalaman rumah kakek ku yang menghadap ketimur
terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang sedang berbuah sangat
lebat, disamping kiri pohon mangga terdapat pula pohon jambu air yang belum
berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan
yang buahnya sangat manis rasanya. Sungguh pemandangan yang indah desa yang
sangat asri dan damai ini adalah desa tempat tinggal kakek ku serta tempat
kelahiran ku. Desa yang bernama Nambahdadi ini adalah tempat yang paling sering
aku kunjungi saat liburan. Selain bias bertemu kakek dan nenek aku juga bias
melihat pemandangan yang indah nan damai.
0 comments :
Post a Comment