English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Lembar Jawaban

Lembar Jawaban SMK Islam Darut Tauhid, ukuran Folio(F4)
bagi yang ingin file format doc, hubungi operator

» Read More...

Syirkah

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Macam Syirkah
       Kata syirkah dalam bahasa Arab berasal dari kata syarika (fi’il mâdhi), yasyraku (fi’il mudhâri’), syarikan/syirkatan/syarikatan (mashdar/kata dasar); artinya menjadi sekutu atau temannya.[1] Menurut arti asli bahasa Arab (makna etimologis), syirkah berarti campur.[2]  Kata dasarnya boleh dibaca syirkah, boleh juga dibaca syarikah. Akan tetapi, menurut Al-Jaziri dalam Al-Fiqh ‘alâ al-Madzâhib al-Arba’ah, dibaca syirkah lebih fasih (afshah).[3] Adapun syirkah secara hukum syara’ adalah suatu akad antara dua pihak atau lebih, yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan.[4]

» Read More...

Tutorial Instalasi Win Xp

Tutorial Instalasi Operating System Windows Xp



» Read More...

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA 3


A.        MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM DI INDONESIA
Terdapat beberapa teori tentang kedatangan Islam ke Indonesia, terutama berkenaan dengan waktu datangnya, negeri asalnya, dan pembawanya. Sarjana Belanda kebanyakan berpendapat bahwa kedatangan Islam ke Nusantara berasal dari India, diantara sarjana tersebut adalah Pijnappel dari Universitas Leiden, Moquette, Snouck Hugrojne. Menurut Hugrojne abad ke-12 adalah periode paling mungkin dari permulaan penyebaran Islam di Nusantara.
Menurut beberapa sumber sejarah dijelaskan bahwa Selat Malaka sebagai rute perdagangan yang telah lama dikenal, sebagai salah satu jalur perdagangan dari dunia Timur ke Barat disamping jalan darat.

» Read More...

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA 2



A.      PENDAHULUAN
Suatu hal yang tidak terlepas dalam wacana pendidikan di Indonesia adalah Pondok Pesantren. Ia adalah model sistem pendidikan pertama dan tertua di Indonesia. Keberadaannya mengilhami model dan sistem-sistem yang ditemukan saat ini. Ia bahkan tidak lapuk dimakan zaman dengan segala perubahannya. Karenanya banyak pakar, baik lokal maupun internasional melirik Pondok Pesantren sebagai bahan kajian. Tidak jarang beberapa tesis dan disertasi menulis tentang lembaga pendidikan Hslam tertua ini.

» Read More...

Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia



A.      Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Pada Zaman Kerajaan Islam
Kedatangan Islam pertama di Indonesia tidak identik dengan berdirinya kerajaan Islam pertama di Indonesia. Mengingat bahwa pembawa Islam ke Indonesia adalah para pedagang, bukan misi tentara dan bukan pelarian politik. Mereka tidak berambisi mendirikan kerajaan Islam. Para pedagang berdagang sambil menyiarkan agama Islam, materi yang diajarkan berawal dari kalimah Syahadat. Barang siapa yang bersyahadat berarti ia telah masuk Islam. Mereka menyiarkan dengan cara damai, tidak ada paksaan sama sekali.

» Read More...

KANDUNGAN SURAT Al-LAHAB



BAB I

1.       Latar belakang
Dengan membaca dan memahami surat al-lahab agar siswa siswi dapat mengerti dan memahami isi serta terjemahan surat al-lahab.
2.       Tujuan pembahasan
Supaya siswa-siswi bisa menghafal,dan mengerti isi dan terjemahan surat al-lahab.

» Read More...

Demokrasi Islam



BAB I
PENDAHULUAN
Pada akhir dasawarsa abad ke-20, demokratisasi menjadi salah satu isu yang paling populer diperbincangkan. Indikasi nyata dari kepopuleran isu itu adalah berlipat gandanya jumlah negara yang menganut sistem pemerintahan demokratis. Negara yang awalnya tidak demokratis, serta merta merubah haluan negaranya menjadi demokratis.

» Read More...

EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG

Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

» Read More...

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR



BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu faktor yang sangat strategis dan substansial dalam upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) suatu bangsa adalah pendidikan. Pada saat ini pendidikan menjadi fenomena permasalahan yang sangat penting di Indonesia. Hal ini dilihat dari keadaan SDM di bangsa Indonesia yang kurang siap menghadapi millennium goals, era globalisasi, dan era informasi, menurut Pikiran Rakyat tahun 2006 menyatakan bahwa di tingkat dunia Indonesia termasuk Negara penghutang (debitor) nomor 6, Negara terkorup nomor 3, peringkat SDM ke 112 dari 127 negara, dengan penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan mencapai 30% dan pengangguran terbuka mencapai 12 juta (Mulyasa, 2007:3). Sehingga berbagai upaya perbaikan ditempuh sebagai harapan bagi pembaruan paradigma pendidikan Indonesia yang lebih bermutu dan kompetitif sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.( Hidayati, 2009)

» Read More...

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU ISLAM



BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang
Latar belakang dari pembuatan makalah ini adalah agar supaya kita mengetahuiapa itu kepribadian dan prilaku keagamaan. Dimana pada masa sekarang ini atau pada daerah kita mungkin banyak orang yang mungkin belum mengetahui tentangapa itu kepribadian dan prilaku keagamaan.Disini kami akan mencoba membahas untuk menjelaskan apa itu kepribadian dan prilaku keagamaan, kemudian bagian dari kepribadian yang paling hakiki atauterpenting. Pendapat tersebut hanya dapat dijelaskan dengan menelaah terlebihdahulu. Dengan kata lain, menelaah jawaban atas pertanyaan: “Apakahsesungguhnya manusia itu”. Mengenai manusia akan mewarnai pendapatseseorang mengenai bagian yang dianggap hakiki dari kepribadian dan padaakhirnya menentukan tentang kepribadian.

» Read More...

KARANGAN DALAM BAHASA INDONESIA



PEMBAHASAN
A.      KARANGAN BAHASA INDONESIA
Mengarang merupakan kegiatan yang melatih kita berpikir sistematis. Karangan deskripsi merupakan salah satu jenis karangan yang sering dipelajari siswa melalui mata pelajaran bahasa Indonesia. Jenis karangan bahasa Indonesia tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Kata deskripsi berasal dari kata bahasa latin describe yang berarti menulis tentang sesuatu atau membeberkan suatu hal. Kata deskripsi juga dapat berasal dari bahasa Inggris description yang berarti melukiskan dengan bahasa. Jadi deskripsi adalah suatu tulisan atau karangan yang bertujuan menggambarkan atau melukiskan pengalaman, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pencecapan situasi atau masalah.
Penginderaan terhadap suatu peristiwa akan melahirkan suatu gambaran mengenai peristiwa itu seperti yang dilihat, diraba, didengar, dicium, atau dirasa. Demikian pula penginderaan terhadap suatu keadaan, situasi, atau masalah akan melahirkan gambaran atau lukisan yang bertumpu pada penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, atau pengecapan.
Dalam suatu karangan deskripsi, pengarang berusaha memindahkan kesan-kesan, hasil pengamatan, dan perasaannya terhadap pembaca dengan menyampaikan sifat dan semua perincian yang dapat ditemukan pada suatu objek. Oleh karena itu, penulis harus dapat memilih kata-kata yang tepat untuk menggambarkan objek yang sebenarnya sehingga melahirkan imajinasi yang hidup.
Berdasarkan penggambaran objeknya, deskripsi terbagi atas deskripsi ekspositoris dan deskripsi sugestif atau impresionistik. Deskripsi ekspositoris adalah deskripsi yang menitikberatkan pada penggambaran objek yang dapat memberikan informasi kepada pembaca tanpa ada niat untuk menggugah imajinasi pembaca.
Adapun deskripsi sugestif atau impresionistik adalah deskripsi yang menitikberatkan pada penggambaran objek yang dapat menggugah daya khayal pembaca sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang disuguhkan pengarang.
Ada beberapa metode atau teknik yang dapat dipergunakan untuk mengembangan karangan deskripsi, yaitu:
1.       Menyusun Objek Sampai yang Sekecil-Kecilnya
Dalam teknik ini, detail dari objek harus disusun sedemikian rupa sehingga gambarannya menjadi jelas dan terinci. Hal ini dapat membantu pembaca dalam mengikuti deskripsi objek.
2.       Melalui Berbagai Pendekatan
a.       Pendekatan realistis
Pendekatan realistis berusaha agar pendeskripsian suatu objek dilakukan seobjektif mungkin. Pendekatan ini dapat digambarkan dengan kerja sebuah kamera yang mengambil suatu objek sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kamera tidak memberikan penilaian mana yang penting, tetapi apa saja yang berada di depan lensa, seluruhnya direkam gambar.
b)      Pendekatan impresionistis
Pendekatan ini berusaha menggambarkan sesuatu secara subjektif. Pendekatan ini dimaksudkan agar setiap penulis bebas dalam memberi pandangan atau interpretasi terhadap bagian-bagian yang dilihat, dirasakan, atau dinikmatinya. Hal ini dapat diumpamakan dengan pembuatan gambar yang dikerjakan oleh pelukis.
Objek yang dilukis oleh seorang pelukis, hasilnya adalah lukisan objek yang bersifat subjektif. Jika hasil pemotretan persis sama dengan objek yang sebenarnya, maka hasil pelukisan tidak persis sama dengan keadaan yang sebenarnya karena lukisan itu telah dikenai subjektivitas si pelakunya.
c)       Pendekatan menurut sikap pengarang
Dalam hal ini pengarang dapat mengambil sikap masa bodoh, bersungguh-sungguh, cermat, seenaknya, atau sikap ironis. Semua sikap itu bertalian erat dengan tujuan yang akan dicapai pengarang. Dengan mengungkapkan sikapnya, pengarang ingin mengungkapkan bahwa objek yang digambar-kannya diwarnai oleh reaksi pengarang terhadap objek itu. Dengan pendekatan ini, pengarang ingin menyampaikan sesuatu yang juga dirasakan oleh pembaca.
3.       Melalui Pilihan Kata
Deskripsi menghendaki adanya diksi yang tepat. Diksi ini berhubungan dengan tujuan pengarang. Seorang pengarang yang ingin menggambarkan suasana hati seseorang tentu akan memilih kata yang tepat yang secara akurat dapat mewakili ungkapan suasana hati itu. Pengarang lain yang ingin menggambarkan objek berdasarkan pendekatan objektif tentu akan memilih kata yang mendukung objektivitas.
Untuk pengungkapan sugestif atau subjektif akan menggunakan kata-kata yang memiliki makna konotatif atau makna figuratif. Sedangkan untuk pengungkapan yang bersifat objektif digunakan kata-kata yang memiliki makna denotatif.
4.       Penggambaran atau Pelukisan Suatu Tempat
Tempat merupakan arena berlangsungnya peristiwa atau kisah. Deskripsi terasa lengkap jika disertai gambaran tempat. Dalam melukiskan tempat, tentulah pengarang memilih tempat yang akan digambarkannya itu sesuai dengan suasana hatinya. Sehubungan dengan hal itu tentulah ia akan memilih bagian yang relevan untuk digambarkan.
Pengarang tidak mungkin menggambarkan semua suasana hati dan semua hal dalam tulisannya. Dalam menggambarkan hal atau sesuatu yang relevan itu diperlukan urutan penyajian yang sesuai dengan suasana dan hal-hal yang relevan itu.
5.       Penggambaran atau Pelukisan Manusia
Dalam teknik ini yang digambarkan adalah fisik, milik, tindakan, perasaan, dan watak. Cara penggambarannya dapat dilakukan melalui deskripsi perbuatan, deskripsi fisik, suasana nyata, dialog, reaksi tokoh-tokoh lain, dan pendekatan psikologis.
Deskripsi lebih banyak digunakan dalam tulisan yang berisi human interest, feature (laporan perjalanan), dan karya sastra. Deskripsi sangat efektif untuk menarik perhatian pembaca karena dapat menyentuh imajinasi sehingga pembaca dapat membayangkan apa yang dideskripsikan
B.      CONTOH KARANGAN BAHASA INDONESIA
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tertidur. Serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan kehalaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan terlihat sawah-sawah milik para petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makanan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesa ku rata-rata penduduknya berprofesi sebagai petani.
Pagi ini terlihat sangat sibuk, dijalan-jalan terlihat ibu-ibu yang tengah berjalan menuju pasar untuk berjualan sayuran. Tetangga ku seorang peternak bebek juga tidak kalah sibuknya dengan orang-orang. Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebek-bebeknya kerawa dekat sawah untuk mencari makanan, bebek-bebek yang pintar mereka berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur.
Dihalaman rumah kakek ku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang sedang berbuah sangat lebat, disamping kiri pohon mangga terdapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. Sungguh pemandangan yang indah desa yang sangat asri dan damai ini adalah desa tempat tinggal kakek ku serta tempat kelahiran ku. Desa yang bernama Nambahdadi ini adalah tempat yang paling sering aku kunjungi saat liburan. Selain bias bertemu kakek dan nenek aku juga bias melihat pemandangan yang indah nan damai.

» Read More...

URGENSI NIAT 2



PEMBAHASAN
Dari Amirul mukminin, Abu Hafsh, Umar bin Khaththab ra. berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda : ”Segala perbuatan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan (pahala) dari apa yang diniatkannya. Barangsiapa berhijrah untuk mencari ridha Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa berhijrah untuk mencari dunia atau untuk seorang perempuan yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya hanya untuk itu (tidak mendapat pahala di sisi Allah)”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Para ulama memasukkan hadits niat ini di awal pembahasan kitab – kitab mereka. Hal ini dilakukan tentu bukan tanpa maksud dan tujuan. Bahkan hadits ini masuk dalam 70 bab masalah fiqh. Imam Syafi'i rahimahullahu mengatakan bahwa hadits ini merupakan sepertiga dari ilmu. Dan Imam Abu Dawud rahimahullahu bahkan mengatakan bahwa ia adalah separuh dari agama. Abdullah Bin Mubarak berkata : “Berapa banyak amal yang besar menjadi kecil karena niatnya, dan berapa banyak amalan yang remeh menjadi besar karena niatnya”.

» Read More...

URGENSI NIAT



BAB I

A.      PENDAHULUAN
Niat merupakan titik tolak dalam segala amal perbuatan. Ia menjadi ukuran yang menentukan tentang baik dan buruknya sesuatu perkataan atau perbuatan Fungsi dan peranan niat itu sangat penting, sehingga sebagian ulama salaf mengatakan:
رب عمل صغير معظمه النية ورب عمل كبير تصغره النية
“Kerap kali amal yang kecil menjadi besar karena baik niatnya, dan kerap kali pula amal yang besar menjadi kecil karena salah niatnya”.[1]
Niat, iradah atau qashad ialah dorongan yang tumbuh dalam hati manusia, yang menggerakkan untuk melaksanakan amal perbuatan atau ucapan. Adapun kedudukan niat akan dibahas dalan bab pembahasan.
Sedangkan apabila seseorang melaksanakan amal perbuatan janganlah ia sertakan dalam  niatnya untuk selain Allah karena hal itu akan menjadi amal perbuatan yang sia-sia, dan inilah yang dimaksud riya’ yang mana harus dijauhi oleh seseorang ketika amalnya ingin diterima di sisi Allah.

» Read More...

PENTINGNYA HADITS TARBAWI PADA MASA SEKARANG



A.      PENDAHULUAN
Masyarakat global saat ini secara serius dihadapkan pada pengaruh sistem nilai sekuler dan materiali. Semua lapisan masyarakat, baik orang tua, pendidik, agamawan kini tengah mengahdapi dilema besar dalam pendidikan, yaitu tentang bagaimana cara terbaik untuk mendidik generasi muda dan mempersiapkan mereka penghadapi tantangan global di masa mendatang. Dilema tentang bagaimana memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak kita sekarang membutuhkan penilaian yang jujur tengtang pentingnya pendidikan pada era globalisasi ini. Salah sarana untuk mengakatualisasi diri adalah melalui pendidikan.

» Read More...

PEMIKIRAN KHAWARIJ DAN MURJI’AH TENTANG ILMU KALAM DAN ALIRAN- ALIRANNYA



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Muhammad adalah seorang revolusioner sejati, keberhasilannya merubah pola kehidupan masyarakat Arab hingga seluruh belahan dunia dalam berbagai aspek kehidupan, menjadikannya layak mendapat julukan ini. Setidaknya pendapat ini diyakini oleh semua umat Islam dan sebagian orientalis. Michael H. Hart dalam bukunya yang berjudul 100 Tokoh yang Paling Bepengaruh di Dunia menempatkan Nabi Muhammad dalam urutan pertama. Ia mengatakan bahwa Muhammad adalah sosok manusia yang  berhasil memimpin dan menyebarkan Agama Islam hingga seluruh dunia.[1] Namun, setelah terjadinya perang salib akibat gerakan ekspansi kekuasaan dan keagamaan yang dilakukan oleh pasukan Islam sejak masa Khulafa’ ar-Rasyidun menimbulkan kebencian dikalangan umat Kristen terhadap sosok Nabi Muhammad Saw.  Kebencian  ini diwujudkan melalui berbagai cara, misalnya saja melalui propaganda melalui pendapat, tulisan-tulisan, buku yang semuanya bertujuan menjatuhkan pamor Muhammad dihadapan umatnya dan umat manusia lainnya.

» Read More...

Pengertian dan Ruang Lingkup Hadits Tarbawi



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial, susila dan religi. Sifat kodrati manusia sebagai makhluk pribadi, sosial, susila dan religi harus dikembangkan secara seimbang, selaras dan serasi. Perlu disadari, bahwa manusia hanya mempunyai arti hidup secara layak jika ada diantara manusia lainnya. Tanpa ada manusia lain atau tanpa hidup bermasyarakat, seseorang tidak dapat menyelenggarakan hidupnya dengan baik.

» Read More...

HADIST TENTANG NIAT



PEMBAHASAN
A.    HADIST TENTANG NIAT
1.    Materi Hadist  
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ) .رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة(

Arti Hadist:
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah  bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatan itu (tergantung) niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

» Read More...

AL- KHAWARIJ & Al Murji’ah



  1. Pengertian Al- Khawarij
Secara bahasa kata khawarij berarti orang-orang yang telah keluar. Kata ini dipergunakan oleh kalangan Islam untuk menyebut sekelompok orang yang keluar dari barisan Ali ibn Abi Thalib r.a. karena kekecewaan mereka terhadap sikapnya yang telah menerima tawaran tahkim (arbitrase) dari kelompok Mu’awiyyah yang dikomandoi oleh Amr ibn Ash dalam Perang Shiffin ( 37H / 657 ). Ada juga yang mengatakan bahwa nama khawarij itu didasarkan atas Surah An-Nisa’ ayat 100 :

Artinya : “Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksudberhijrahkepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ketempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampunlagi Maha Penyayang”. (QS. An Nisa : 100)

» Read More...

Sifat – Sifat Guru (Pendidik)



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW atas berkat rahmat-Nya, penyusunan makalah dengan judul “Sifat Guru(Pendidik)” ini dapat diselesaikan dengan baik. Melalui penyusunan makalah ini kami mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya Makna dan Sifat Seorang Guru (Pendidik)  menurut ajaran Islam dalam dunia Pendidikan.

» Read More...

Syirkah



PENDAHULUAN
         Menurut pandangan umum manusia disebut sebagai makhluk social yang mana berarti bahwa setiap manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup tanpa bantuan dari orang lain sehingga dibutuhkan suatu tindakan interaksi dengan manusia yang lain dalam bentuk hubungan timbal balik sehingga suatu bentuk kehidupan akan berjalan dengan baik. Sedangkan menurut pandangan islam, hubungan antar sesama makhluk disebut hablum minan naas, oleh karena membutuhkan bantuan orang lain maka dibutuhkan suatu tindakan yang disebut muammalah, karena muammalah terbagi menjadi beberapa macam, maka makalah ini menghususkan pada bab syirkah atau perkongsian, dikarenakan banyak sekali praktek perkongsian disekitar kita sehingga perlu untuk dipelajari.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Macam Syirkah

» Read More...

Hadist Saling Menyayangi

PENDAHULUAN
Berbuat kasih sayang terhadap sesama merupakan ajaran islam yang fundamental, artinya dalam kehidupannya manusia harus mengutamakan kasih sayang terhadap sesama, karena dengan rasa kasih sayang itu akan lebih mendekatkan diri pada persaudaraan yang baik, yang akan mengantar pada terjalinnya hubungan social yang harmonis. Rasa “berdiri sama tinggi, duduk sama rendah” akan terwujud dikalangan kaum muslim. Dalam kenyataannya ummat manusia adalah sama. Mereka ibarat gigi sisir, yang sejajar dalam segala sepak terjang, demi mewujudkan kesejahteraan, kedamaian dan kebahagiaan. Hanya yang paling bertaqwa kepada Allah dan yang mampu merealisasi iman dalam perbuatan sajalah diantara mereka yang paling mulia dalam pandanganNya.
Islam menghendaki terciptanya perdamaian dikalangan pemeluknya, sehingga antara satu dengan yang lain dianjurkan untuk saling hormat menghormati, saling menyayangi. Oleh sebab itulah, maka islam menggariskan bahwa mencintai dan menyayangi orang lain seperti mencintai diri sendiri adalah termasuk sebagian dari cabang iman. Orang yang belum dapat merasakan senasib sepenanggungan dengan sesama muslim, berarti orang itu belum mempunyai iman yang sempurna.


BAB I
PEMBAHASAN
A.      Materi Hadist Saling Menyayangi
عن أبي سعيد الخدري رضي الله تعلى عنه قال : قل رسول الله صلى الله عليه وسلم :  أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم أخلاقا، الموطؤون أكنافا،  الذين يألفون ويؤلفون، وليس منامن لا يألف ولايؤلف اخرجه الطبراني
Artinya :
"Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalh orang yang paling baik akhlaqnya, berlapang dada, serta bersahabat dan disahabati. Dan tiada kebaikan bagi orang yang tidak mau bersahabat dan disahabati"

B.      Urgensi Kasih Sayang
1.       Menurut Bahasa
Pengertian Kasih Sayang adalah suatu ikatan emosional yang erat antar orang satu dengan yang lain atau dalam hal ini antara bayi dengan orang tua atau pengasuhnya Sedangkan pengertian kasih sayang menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1998) adalah
“suatu ungkapan perasaan cinta dan suka yang tulus tanpa mengharap imbalan”.
Seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya Peran Kasih Sayang dalam Pendidikan Sebaik-baik metode hubungan adalah hubungan yang dibangun atas dasar kasih sayang. Kenapa? Karena sistem hubungan ini begitu alami sedangkan hubungan yang dibangun atas dasar pemaksaan dan kekerasan dengan cara apapun adalah hubungan yang tidak alami alias tidak normal. Kasih sayang merupakan pilar dan pondasi dalam pendidikan. Urgensi Kasih sayang
a.       Kasih sayang sesama manusia, khususnya dalam dunia pengajaran dan pendidikan, adalah hal esensial.
b.      Dunia pendidikan akan sukses dan makmur kalau ditempuh dengan irama cinta. Kasih sayang begitu penting karena ia memicu ketaatan dan kebersamaan.
c.       Teguh tidaknya pendirian dan kebaikan perilaku seorang anak bergantung banyak sejauh mana kasih sayang yang diterimanya selama masa pendidikan.
d.      Kehangatan cinta dan kasih sayang yang diterima anak-anak akan menjadikan kehidupan mereka bermakna, membangkitkan semangat, melejitkan potensi dan bakat yang terpendam, serta mendorong untuk bekerja/berusaha secara kreatif.

2.       Menurut Islam
Kasih sayang menciptakan kerja sama di antara manusia. Bila Kasih sayang tidak ada maka tidak akan terwujud persaudaraan di antara manusia; tak seorang pun yang merasa memiliki tanggung jawab terhadap orang lain; keadilan dan pengorbanan akan menjadi hal yang absurd utopis. Oleh sebab itu, sikap kasih sayang sesama manusia, khususnya dalam dunia pengajaran dan pendidikan, adalah hal esensial. Di samping itu, kasih sayang juga menyebabkan keselamatan jasmani dan ruhani, menjadi solusi tepat dalam memperbaiki perilaku amoral dan mengharmoniskan hubungan manusia.
Allah Swt melukiskan konsep cinta dalam ayat Al-Quran dengan firman-Nya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang bertakwa.” (Al Imran: 76). “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Al Imran: 138). Jadi, hubungan antar sesama manusia, khususnya anak-anak harus dibangun berdasarkan bahasa cinta dan kasih sayang. Dunia pendidikan akan sukses dan makmur kalau pelbagai jenjangnya ditempuh dengan irama cinta.
Kasih sayang begitu penting karena ia memicu ketaatan dan kebersamaan. Dalam hal ini Nabi saw bersabda: “Seseorang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya.” Antara kasih sayang dan ketaatan memiliki ikatan kebersamaan. Yakni, kasih sayang akan mewujudkan ketaatan dan kebersamaan. Ketika kasih sayang orang tua tertanam dalam sanubari anak-anak maka mereka akan menjadi penurut dan pengikut orang tuanya. Buah dari kasih sayang orang tua ini akan membuat anak-anak tidak mudah mengabaikan tanggung jawab dan tugas yang diamanahkan kepada mereka.
Begitu penting peran kasih sayang dalam pengembangan ruh dan keseimbangan jiwa anak-anak. Teguh tidaknya pendirian dan kebaikan perilaku seorang anak bergantung banyak sejauh mana kasih sayang yang diterimanya selama masa pendidikan. Kondisi keluarga yang penuh dengan kasih sayang menyebabkan kelembutan sikap anak-anak. Anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang dan perhatian akan memiliki kepribadian yang mulia, suka mencintai orang lain dan berperilaku baik dalam masyarakat. Kehangatan cinta dan kasih sayang yang diterima anak-anak akan menjadikan kehidupan mereka bermakna, membangkitkan semangat, melejitkan potensi dan bakat yang terpendam, serta mendorong untuk bekerja/berusaha secara kreatif.
Kecintaan pada anak-anak dan remaja merupakan dasar ajaran Islam. Nabi Besar Muhammad saw sangat mencintai anak-anak dan berbuat baik kepada mereka. Beliau bersabda: “Cintailah anak-anak dan sayangilah mereka.” Maka, orang tua harus menunjukkan ketulusan cintanya kepada anaknya, sehingga anak tersebut akan membalas positif sikap demikian.
Orang tua pada umumnya ingin sekali mengubah watak buruk anaknya, membentuk jati dirinya, dan menanamkan keyakinan yang benar dalam pikirannya. Keinginan orang tua ini tidak mungkin terwujud tanpa cinta dan motivasi menuju perkembangan dan penyempurnaan.
Mengekspresikan Cinta dan Kasih Nabi saw bersabda: “Ketika seseorang mencintai saudaranya, maka hendaklah ia menunjukkan kecintaan ini padanya, karena dengan demikian ikatan dan persahabatan akan lebih baik dengannya.”
Pendidik harus pandai mengekspresikan rasa kasih sayangny akepada peserta didiknya. Inilah PR seorang pendidik, baik Orangtua maupun guru. cinta yang Ekstrim Adalah mencurahkan rasa cinta dengan mengabulkan segala permintaan. Misalnya, buah hati ingin A diturutkan, ingin B diturutkan, bahkan apapun yang diinginkan buah hati diturutkan tanpa berfikir panjang tentang risiko dan kegunaannya. Bersikap adil dalam mencurahkan kasih sayang Nabi juga saw bersabda:
“Berlaku adil-lah di tengah anak-anakmu sebagaimana kamu suka diperlakukan adil oleh mereka, baik dalam kebaikan maupun dalam kasih sayang."
Oleh karena itu, menjaga persamaan di antara anak-anak dalam pendidikan adalah hal yang penting dan ketika hal itu tidak diperhatikan akan memberikan efek negatif. Imam Ali bin Abi Thalib berkata:
“Hati manusia itu kejam. Barangsiapa yang berbuat lembut dan penuh kasih sayang terhadapnya maka hati tersebut akan tunduk dan patuh padanya.”



C.      Pentingnya Saling Menyayangi Sesama Manusia
Pada dasarnya sifat kasih sayang itu adalah fitrah yang dianugerahkan oleh allah pada semua makhluk yang bernyawa. Bukan hanya manusia saja yang diberi sifat kasih sayang tapi binatang pun juga diberi-Nya. Naluri kasih sayang selalu ada pada manusia seperti kasih sayang kepada orangtua, anak, serta sesama manusia.
Manusia yang tidak memiliki kasih sayang terhadap sesama maka Allah pun tidak akan mengasihinya. Nabi Muhammad Bersabda :
وَعَنِ النُّعْمَانِ بِنْ بشِيْرٍرَضِىَ اللّهِ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللّهِ :مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمهِمْ وَتَعَا طُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ اِذَااشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُالْجَسَدِبِاالشَّهْرِوَالْحُمَّى متفق عليه
Artinya: Dari An-Nu’man bin Basyir r.a barkata, Rasulullah berkata, perumpaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan kasih mengasihi adalah seperti satu tubuh, dimana apabila ada salah satu anggota tubuh yang mengaduh kesakitan maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam. ( Bukhori Muslim).
Dalam hadits diatas menjelaskan bahwasanya diantara sesama manusia harus saling mengasihi dan menyayangi, karena dengan kasih sayang itu maka antara manusia yang satu dengan yang lainnya akan merasa saudara sendiri sehingga tidak membedakan apa yang baik untuk dirinya dan orang lain. Disamping itu pada dasrnya manusia adalah makhluk social yang tidak mampu bertahan hidup sendiri dan akan selalu membutuhkan orang lain.
Islam memerintahkan kepada sesama muslim untuk saling menyayangi, bahwasanya antara muslim satu dengan yang lainnya itu bersaudara, mereka ibarat suatu bangunan, dimana antara bagian yang satu dengan yang lain saling menguatkan. Demikian halnya orang mukmin, mereka saling mendukung dan menguatkan, jika satu diantara mereka lemah, maka yang lain tidak dapat berdiri kokoh.
Tidak hanya seperti bangunan, perumpamaan orang mukmin dalam kasih sayang dan cinta kasih juga diibaratkan seperti satu badan yang terdiri atas beberapa anggota badan seperti tangan, kaki,dll. Jika ada satu bagian yang sakit maka seluruh anggota badan yang lain juga akan merasa sakit.
Pengertian cinta kasih dalam hadits tersebut adalah menghendaki adanya kebaikan terhadap saudara sesama muslim, baik kebaikan yang bersifat keduniaan maupun yang bersifat akherat. Didalam hadits tercakup pula pengertian bahwa kesempurnaaan iman dapat dicapai lewat membenci sesuatu yang dibenci oleh dirinya, manakala sesuatu itu menimpa orang lain yang seagama. Selain itu dalam hadits terkandung motivasi untuk selalu tawadlu’ (merendahkan diri) kepada sesama muslim, sehingga merasa tidak senang manakala sesama muslim diperlakukan tidak baik, atau bahkan dihina oleh perbuatannya. Sebab Islam menghendaki adanya tenggang rasa antara sesama muslim.
Jika orang-orang mukmin itu bersaudara mereka diperintahkan untuk dapat melunakkan hati dan mempersatukannya, dilarang melaku kan apa yang dapat menyebabkan perpecahan dan perselisihan.
Berkata Syaikh Muhammad Hayat As-Sindi: "Persaudaraan Islam itu lebih kuat dari persaudaraan karena nasab."
Karena itu tidak boleh menzhalimi saudaranya sesama muslim dalam bentuk apapun. Tidak boleh mendiam kan untuk tidak menolongnya jika melihat ia dizhalimi, karena setiap mukmin diperintahkan saling tolong-menolong seperti sabda Nabi: "Tolonglah saudaramu dalam keadaan zhalim atau dizhalimi", ia berkata (Abu Hurairah), 'wahai Rasulullah, aku tolong dia dalam keadaan dizhalimi, lalu bagaimanakah aku menolongnya dalam keadaan zhalim?', beliau ber sabda: "Kamu cegah dia dari kezhaliman nya maka itulah pertolonganmu kepada nya.

D.      Hubungan Kasih Sayang Dengan Pendidikan




KESIMPULAN
Kasih Sayang adalah suatu ikatan emosional yang erat antar orang satu dengan yang lain atau dalam hal ini antara bayi dengan orang tua atau pengasuhnya
Islam menggariskan bahwa mencintai dan menyayangi orang lain seperti mencintai diri sendiri adalah termasuk sebagian dari cabang iman.
            Islam memerintahkan manusia untuk saling menyayangi, karena sesungguhnya kesempurnaan iman itu apabila ia mencintai orang lain seperti cintanya pada dirinya sendiri.


DAFTAR PUSTAKA
Al-Mundziri, Imam. 2003. Ringkasan Shahih Muslim. Jakarta: Pustaka Amani.
Mudjab Mahali, Ahmad. 2004. Hadits-hadits Muttafaq Alaih. Jakarta: Kencana.Rifai,
Ahmad. 2001. Hadits I. Bandung: Pustaka Setia
Sadulloh, U. (2007). Pedagogik. Bandung : Cipta Utama.
Seefeldt, C. (2002). Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.
Semiawan, C. (2002). Perunjuk Layanan dan Pembinaan Kecerdasan Anak. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Wardani. (2002). Pengantar Pendidikan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.
Deplhie, B. (2005). Bimbingan Perilaku Anak. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
http://satuislam.wordpress.com/2013/04/15/peran-kasih-sayang-dalam-pendidikan/
http://adekirana.blogspot.jp/2011/06/pentingnya-kasih-sayang-dalam.html
http://www.icc-jakarta.com/index.php/artikel-dan-opini/288-peran-kasih-sayang-dalam-pendidikan


» Read More...

Popular Post