BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Evaluasi dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek
dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur
untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu
objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan.
Untuk memperoleh
informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi dilakukan melalui kegiatan
pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian skor atau angka-angka
terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan atura-aturan tertentu. Dengan
demikian terdapat kaitan yang erat antara pengukuran (measurment) dan evaluasi
(evaluation) kegiatan pengukuran merupakan dasar dalam kegiatan evaluasi.
Evaluasi merupakan
bagian integral dari seluruh proses penggunaan media pembelajaran. Evaluasi
merupakan suatu tahap yang mesti dilewati/ dilakukan. Ia adalah proses
penentuan kesesuaian pembelajaran dan belajar (Seel dan Richey, 1994: 138).
Kalau belajar diartikan
sebagai proses interaksi dengan lingkungan sehingga terjadi perubahan tingkah
laku pengetahauan (kognitif), ketrampilan (prikomotorik) atau sikap (afektif)
maka belajar tidak harus dipersyaratkan dengan adanya guru yang mengajar.
Interaksi dengan media (sebagai salah satu lingkungan belajar) dapat menjadi
sumber belajar bagi siapa saja (Sadiman, dkk, 2007:1-3). Dan penilaian atau
evaluasi media pembelajaran bertujuan untuk melihat apakah penggunaan media itu
bisa membentuk atau mempengaruhi tingkah laku pebelejar atau tidak. Serta untuk
mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar mengajar dapat
mencapai tujuan.
B. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar
belakang di ataspenulis dapar menyusun beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian
evaluasi media pembelajaran ?
2. Mengapa adanya
evaluasi media pembelajaran ?
3. Apa saja
rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi media pembelajaran?
4. Bagaimana cara
dan prosedur evaluasi media pembelajaran?
C. TUJUAN
1.
Untuk memahami pengertian evaluasi media pembelajaran
2.
Untuk mengetahui tujuan pevaluasi media pembelajaran
3.
Untuk mengetahui apa saja rambu- rambu dalam mengevaluasi
media pembelajaran
4.
Untuk mengetahui cara dan prosedur evaluasi media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN
Secara terminologi
evaluasi pendidikan adalah proses kegiatan untuk menentukan kemajuan
pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.dan usaha untuk
mencari umpan balik bagi penyempurnaan pendidikan.
Apapun juga media yang
anda buat , apakah kaset, audio film, bingkai, video, ataupun gambar, perlu dinilai terlebih dahulu sebelum
dipakia secara luas. Evaluasi media pembelajaran adalah suatu proses atau
kegiatan untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar-
mengajar tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Mengevaluasi penggunaan media berarti
mengkonfrontortir kembali antara fungsi dan prinsip dengan hasil yang dicapai
dalam pembelajaran.
Adapun tujuan dari evaluasi media
pembelajaran itu sendiri adalah:
·
Menentukan apakah media pembelajaran itu efektif
·
Menentukan apakah media pembelajaran itu dapat diperbaiki
atau ditingkatkan
·
Menetapkan apakah media itu cost-efektif dilihat dari hasil
belajar siswa
·
Memilih media pembelaran yang sesuai untuk dipergunakan
dalam proses belajar didalam kelas
·
Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan
dengan media itu
·
Menilai kemampuan guru menggunakan media pembelajaran
·
Mengetahui apakah media pembelajaran itu benar-benar
memberi sumbangan terhadap hasil belajar seperti yang dinyatakan
·
Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran.
Dalam melakukan evaluasi
terhadap media pembelajaran, aspek psikologis perlu dipertibangkan. Sebab aspek
psikologis inilah yang membuat orang memiliki gaya belajar berbeda. Menurut
Michael Gardner (dalam Syukur, 2005: 22) ada tiga gaya belajar yang dimiliki
manusia yakni: gaya belajar visual (belajar dengan cara melihat), gaya belajar
audiotorial (belajar dengan cara mendengar) dan gaya belajar kinestetik
(belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh).
Dengan demikian, untuk
melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, hal-hal tersebut turut
dipertimbangkan. Dibawah ini disebutkan beberapa rambu-rambu yang perlu
diperhatikan apabila orang melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran.
1)
relevan dengan tujuan pendidikan atau pembelajaran
2)
persesuain dengan waktu, tempat, alat-alat yang tersedia,
dan tugas pendidik,
3)
persesuaian dengan jenis kegiatan yang tercakup dalam
pendidikan,
4)
menarik perhatian peserta didik, maksudnya harus dapat
dipahami oleh peserta didik,
5)
sesuai dengan kecakapan dan pribadi pendidik yang
bersangkutan.
6)
kesesuaian dengan pengalaman atau tingkat belajar yang
dirumuskan dalam syllabus
7)
keaktualan (tidak ketinggalan zaman),
8)
cakupan isi materi atau pesan yang ingin disampaikan
9)
skala dan ukuran
10) bebas dari bias
ras, suku, gender, dll
Secara singkat, Walker
dan Hess (dalam Arsyad, 2007: 175-176) menyebutkan tiga kriteria utama dalam
mereviu media pembelajaran (perangkat lunak) yakni kualitas isi dan tujuan,
kualitas instruksional, dan kualitas teknis. Kualitas isi dan tujuan berkaitan
dengan ketepatan, kepentingan, kelengkapan, keseimbangan, minat/perhatian,
keadilan, kesesuaian dengan situasi siswa; Kualitas instruksional berkaitan
dengan pemberian kesempatan belajar dan dan bantuan belajar kepada siswa,
kualitas memotivasi, fleksibilitas instruksional, hubungan dengan program
pembelajaran lainnya, kualitas sosial interaksi instruksional, kualitas tes dan
penilaian, dapat memberi dampak kepada siswa, dapat memberi dampak bagi guru
dan pembelajarannya; dan kualitas teknis berkaitan dengan keterbacaan, mudah
digunakan, kualitas tampilan/tayangan, kualitas penanganan jawaban, kualitas
pengelolaan program dan kualitas pendokumentasian.
B. CARA DAN PROSEDUR MENGEVALUASI MEDIA
PEMBELAJARAN
Ada 2 macam penilaian
yang dapat digunakan dalam mengevaluasi media pembelajaran, yaitu; evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
a. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah suatu proses yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan data
tentang efektifitas dan efisiensi penggunaan
media yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Data-data tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang
bersangkutan agar lebih efektif dan efisien.
b. Evaluasi sumatif
Sedangkan evaluasi
sumatif adalah kelanjutan drai evaluasi formatif yaitu; media yang telah
diperbaiki dan disempurnakan , kemdian diteliti kembali apakah media tersebut
layak digunakan atau tidak dalam situasi-situasi tertentu. Evaluasi semacam inilah yang dinamakan dengan
evaluasi sumatif.
Kegiatan evaluasi dalam
program pengembangan media pendidikan disini akan dititikberatkan pada kegiatan evaluasi formatif.
TAHAP EVALUASI
Ada
tiga tahapan evaluasi formatif yaitu; evaluasi satu lawan satu(one to one),
evaluasi kelompk kecil (Small group evaluation), dan evaluasi lapangan ( field
evaluation). Untuk lebih jelasny akan dijelaskan satu per satu pada pembahasan
selanjunya.
A.
Evaluasi Satu Lawan Satu ( one
to one)
Pada tahapan ini , dipilih 2 orang
atau lebih yang dapat mewakili populasi target media yang dibuat media yang
disajikan kepada siswa secara individual. Kedua orang yang dipilih tersebut
satu diantranya adalah mempunyai kemampuan dibawah rata-rata, dan yang satunya
lagi diatas rata-rata.
Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai
berikut:
1) Jelaskan
kepada siswa bahwa anda sedang merancang suatu media baru dan anda iongin
mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap mereka terhadap media yang anada
buat tersebut
2) Katakan
kepada siswa bahwa akan terjadi kesalahan penggunaan media tersebut, bukanlah
karena kekurangan siswa tetapi karena kelemahan media tersebut yang perlu
diperbaiki dan disempurnakan.
3) Usahakan agar siswa berbuat santaidan bebas
dalam mengemukakan pendapat mereka mengenai media yang ditampilkan tersebut.
4) Lakukan
tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap
penggunaan media tersebut.
5) Catat
lamnya waktu yang digunakan dalam penyajian media tersebut dan catat pula
reaksi siswa terhadap penampilan media tersebut .
6) Berikan
tes yang mengukur keberhasilan penggunaan media tersebut.
7) Lakukan
analisis terhadap informasi yang dikumpul.
Setelah prosedur diatas
dilakukan, maka akan diperoleh beberapa informasi seperti, kesalahan pemilihan kata atau uraian
yang kurang jelas , kesalah memilih lambang-lambang visual, contoh yang kurang,
terlalu bnyak atau sedikit materi, urutan penyajian ynag keliru, pertanyaan
atau peyunjuk yang kurang jelas, tujuaan yang tidak sesuai dengan materi, dan
sebagainya.
Atas dasar data atau
informasi dari kegiatan- kegiatan tersebut, akhirnya revisi dilakukan sebelum
media dicobakan ke kelompok kecil.
B.
Evaluasi Kelompok Kecil (small
Group Evaluation)
Pada tahap ini perlu
dicobakan kepada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Siswa
yang dipilih tersebut hendaknya dapat mewakili populasi . usahakan siswa yang
dipilh tersebut terdiri dari siswa yang kurang pandai, sedang, dan pandai,
laki-laki dan perempuan yang terdiri dari berbagi latar belakang pendidikan
sosial orang tua, dan sebgainya.
Untuk
itu beberapa prosedur yang perlu ditempuh adalah:
1) Jelaskan bahwa media tersebut berada apada
tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk penyempurnaannya.
2) Berikan tes awal (pretest) untuk mengukur
kemampuan dan pengetahuan tentang topic yang dimediakan.
3) Tugaskan
kepada siswa untuk mempelajari media tersebut.
4) Catat
waktu dan umpan balik selama penyejoian media.
5) Berikan
tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang ditetapkan dapat tercapai (
postes)
6) Bagika angket kepada siswa untuk mengetahui
menarik tidaknya media yang digunakan, mengerti
tidaknya siswa terhadap pesan yang disampaikan oleh media tersebut,
konsistensi tujuan dan materi , dan cukup tidaknya latihan yang dilakukan
7) Analisis
data-data yang terkumpul.
Atas dasar umpan balik inilah media
disempurnakan.
C.
Evaluasi Lapangan (Field
Evaluation)
Berikutnya evaluasi
lapangan ( field evaluation) merupakan tahap akhir dari evaluasi formatif.
Untuk itu diusahakan situasi yang mirip dengan situasi yang sebenarnya. Dalam
pelaksannannya dipilih 30 orang siswa dengan berbagi karakteristik yang
meliputi tingkat kepandaian kelas , latar belakang, jenis kelamin, usia,
kemajuan belajar, dan sebagainya. Usahakan agar hindari dari pengaruh efek
hallo (efek hallo).
Ada beberapa prosedur yang harus
dilaukan dalam pelaksanaannya, sebagi berikut:
1. Pilih 30 orang siswa yang betul-betul
mewakili populasi.
2. Jelaskan kepada siswa maksud uji coba lapangan dan hasil akhir yang
diharpkan. Usahkan siswa bersifat relaks/santai dan berani mengeluarkan
pendapat atau penilaian. Ingatkan kepada mereka bahwa uji coba bukan menguji
kemampuan mereka.
3. Berikan tes awal untuk mengukur
pengetahuan dan keterampilan mereka mengenai topic yang menggunakan media
tersebut.
4. Sajikan media yang sesuai rencana
perbuatnnya.
5. Catat semua respon yang muncul dan waktu
yang diperlukan dari siswa selama penyajian
6. Lakukan postes untuk mengukur penvcapaian
hasil belajar setelah penyajian media tersebut. Hasil tes akhir dibandingkan
dengan hasil tes awal yang digunakan untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi
media yang dibuat tersebut.
7. Edrakan
tes skala sikap kepad siswa yang dipilh
tersebut untuk mengetahui sikap mereka terhadap media yang digunakan.
8. Ringkas
dan anlisislah data-dat yang diperoleh melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan
, terutama mengenai kemampuan awal pretes , skor tes awal, dan tes akhir, waktu
yang diperlukan, perbaikan dari bagian-bagian
yang sulit , pengajran serta kecepatan sajoian dan sebagainya.
Atas dasar inilah media
diperbaiki dan semakin disempurnakan.
Demikian
lah dengan ketiga tahap evaluasi tersebut dapatlah dipastikan kebenaran
efektifitas dan efisiensi media yang dikembangkan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sebuah media yang telah
dirancang perlu dilakukan evaluasi seperlunya, termasuk media yang dirancang
oleh seorang ahli designer. Sebab sebuah media yang dihasilkan oleh seorang
ahli dalam bidang media tidak secara otomatis bersifat efektif dan efisien
untuk menyampaikan pesan kepada pemakai media (siswa). Kehebatan seorang
perancang media tidak hanya terletak pada kemahirannya merancang sebuah mediaa
tetapi juga keuletannya melewati tahap-tahap atau proses evaluasi. Dan dalam
melewati proses/tahap-tahap evaluasi tersebut seorang perancang media niscaya
berhubungan dengan orang lain, baik secara pribadi (siswa/ahli lain) maupun
kelompok (kecil dan besar).
Melalui proses itulah
sebuah media layak digunakan/dipakai kendatipun dalam kurun waktu tertentu,
media tersebut masih bisa dievalusi kembali, hal itu tergantung kepada
karakteristik dan latar belakang para pengguna media tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad,
A.2002. Media Pembelajaran.Jakarta: Rajawali Pers.
Asnawir,dkk.2002.
Media Pembelajaran. Jakarta. Ciputat Pers.
Sadiman,
dkk.2003.Media Pendidikan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
0 comments :
Post a Comment